Bloggerdan penulis lepas (2001âsaat ini) Penulis punya 656 jawaban dan 2,1 jt tayangan jawaban 3 thn. Iya, kantor pos buka pada hari Sabtu. Namun, untuk transaksi seperti menerima kiriman uang hanya terbatas sampai pukul 13.00, sementara untuk hal lain seperti mengirim uang, mengirim paket atau membayar tagihan masih diterima sampai pukul 15.00.
NPWPCabang dan Kewajiban Perpajakannya. October 10, 2014 npwp. Catatan Ekstens - Berkembang atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari kekuatan ekspansinya. Semakin gencar ekspansinya maka akan semakin berkembang usaha tersebut. Sebagai contoh, pedagang elektronik yang mempunyai toko di beberapa pusat perbelanjaan.
Itulahmengapa proses pelaksanaannya melalui cabang bank sendiri. Baca juga : Melakukan Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Rumus yang Tepat. Manfaat Penggunaannnya. Seperti halnya transaksi pada umumnya tentu inkaso ini memiliki manfaat baik itu bagi nasabah maupun untuk banknya sendiri.
KantorCabang BPJS Kesehatan Jakarta Pusat. Alamat : Jl. Proklamasi No. 94 A Pegangsaan Menteng Jakarta Pusat 10320. Telepon : (021) 3904093, Faks : (021) 3912493 Saat ini sistem BPJS telah terkoneksi secara online, jadi kamu bisa Daftar menjadi peserta BPJS di Kantor Cabang manapun tanpa perlu Kartu Domisili. Apa Itu Kode CVV / CVC2
Apajenis layanan Bank yang dapat menggunakan transaksi LCS? Transaksi dilakukan melalui Cabang Bank Mandiri; Kantor Pusat. Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Indonesia Telp: 14000, +62-21-52997777 Fax: +62-21-52997735 Email: mandiricare@bankmandiri.co.id
26kantor, yang setiap kantor cabang menangani kurang lebih 300 toko Indomaret. Penerapan sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi, sudah diterapakan dalam perusahaan khususnya pada aspek keuangan. Setiap harinya Indomaret melakukan transaksi dan menghasilkan hasil penjualan. Perekapan hasil penjualan tersebut menggunakan sistem Cashier
BankDigital di Tengah Mobilitas Tinggi Generasi Milenial. Direktur Riset CORE Piter Abdullah mengatakan, tanpa ada embel-embel bank digital, sebenarnya semua bank berhak untuk meningkatkan pelayanannya dengan mengembangkan layanan digital. âItu sebuah keniscayaan. Ke depan semua akan mengarah pada layanan digital,â katanya kepada Katadata
CallBRISdi 1500-789. Mendatangi kantor cabang BRI Syariah terdekat di kota anda. Menghubungi kantor Pusat BRI Syariah yang beralamat di Jl. Abdul Muis No 2-4, Jakartra Pusat. Menelepon kantor pusat BRI Syariah di nomor (021) 345 0226/227. Menghubungi dengan menggunakan Faksimili di (021) 351 8812.
Karenaitu, masing-masing kantor cabang Bank Mandiri memiliki kode bank dan kode swift tersendiri. Kode bank digunakan untuk mengenali lokasi internal Bank Mandiri, sedangkan kode swift berfungsi untuk transaksi yang bersifat internasional. Berikut informasi terbaru kode cabang Bank Mandiri di Indonesia.
Khususnyakantor setingkat kantor cabang pembantu (KCP) dan kantor kas. Sementara untuk penutupan kantor, Bank BNI berencana menutup sekitar 96 jaringan kantor. Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan guna menyesuaikan dengan perkembangan bisnis serta respons dari meningkatnya pergeseran transaksi nasabah ke electronic channel atau digital.
FiturProduk Tabunganku. Bukti kepemilikan berupa buku TabunganKu. Transaksi penarikan tunai, setoran tunai dan pemindahbukuan dapat dilakukan melalui Teller di Kantor Cabang BNI. Saldo minimum rekening (setelah penarikan) adalah Rp 20.000,-. Jumlah minimum penarikan di Teller sebesar Rp 100.000,- kecuali pada saat Nasabah ingin menutup rekening.
2 Alamat Kantor Cabang Gojek (Humas) Selain kantor pusat, Gojek juga memiliki kantor Humas yang akan membantu memberikan solusi dari semua permasalahan Anda terkait dengan mitra. Kantor Humas Gojek ini terletak di Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Kemang Timur Raya Nomor 15 RT. 7 RW. 3, Mampang Prapatan.
Selainitu, disebutkan pula bahwa Kontraktor atau Pemegang Kuasa/Pemegang Izin Pengusahaan sumber daya panas bumi, yang meliputi kantor pusat, cabang, dan unitnya. Dari PMK tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan kena pajak manapun yang menyerahkan barang kena pajak atau jasa kena pajak kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama akan dipungut
Layananlain : Pusat Bantuan atau Chat dengan Shopee, melalui aplikasi Shopee. Alamat Kantor Shopee Indonesia : Shopee Cabang Indonesia, Kawasan Wisma 77 Tower 2 Lantai 11, Jalan Letjen S. Parman, Kav 77 Slipi, Palmerah â Jakarta Barat 11410. Alamat Kantor Shopee Pusat : Di negara Singapura. Panduan Shopee. Berikut ini panduan belajar shopee :
Terjemahanfrasa ANTARA KANTOR PUSAT dari bahasa indonesia ke bahasa inggris dan contoh penggunaan "ANTARA KANTOR PUSAT" dalam kalimat dengan terjemahannya: ditambah dengan banyak kesempatan antara kantor pusat dan lapangan dan Perancis dan
EDu2ti. ABSTRAK Sistem akuntansi antara kantor pusat dengan cabang merupakan salah satu dari penyelenggaraan pencatatan pada sebuah perusahaan yang memiliki kantor cabang. Meskipun cabang berusaha dan bekerja sebagai unit usaha yang berdiri sendiri, tetapi tetap dikendalikan oleh kantor pusat. Tingkat kebebasan berdiri sendiri yang diberikan kepada suatu cabang ditetapkan oleh kantor pusat. PT. Duta Cendana Adimandiri memiliki 4 kantor cabang yang diberi kewenangan untuk menyelenggarakan pembukuannya sendiri. Tujuan peninjauan ini adalah untuk mengevaluasi sistem akuntansi antara kantor pusat dengan cabang pada PT Duta Cendana Adimandiri. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah transaksi yang melibatkan kantor pusat dengan cabang sudah dicatat dan dilakukan penjurnalan secara tepat sehingga dapat dipertanggung jawabkan keakuratannya. Penelitian dilakukan penulis di PT. Duta Cendana Adimandiri yang berlokasi di Jl. Raya Ciawi Km. 8 Bogor. PT Duta Cendana Adimandiri merupakan perusahaan yang berfungsi sebagai dealer resmi mobil Suzuki. Dari hasil peninjauan yang dilakukan oleh penulis, menunjukkan bahwa proses akuntansi antara kantor pusat dan kantor cabang yang terdapat di perusahaan sudah berjalan dengan baik. Sistem akuntansi yang digunakan untuk operasi kantor cabang adalah sistem desentralisasi. Pengiriman persediaan barang dagang dari kantor pusat dicatat oleh kantor cabang sesuai dengan harga perolehannya, dengan demikian kantor pusat tidak mengambil laba dari cabang untuk setiap pengiriman persediaan ke kantor cabang. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 TINJAUAN SISTEM AKUNTANSI PERUSAHAAN ANTARA KANTOR PUSAT DENGAN CABANG STUDI KASUS PADA PT. DUTA CENDANA ADIMANDIRI YUDI PRATIWI CHRISTIANTY DESI EFRIANTI ABSTRAK Sistem akuntansi antara kantor pusat dengan cabang merupakan salah satu dari penyelenggaraan pencatatan pada sebuah perusahaan yang memiliki kantor cabang. Meskipun cabang berusaha dan bekerja sebagai unit usaha yang berdiri sendiri, tetapi tetap dikendalikan oleh kantor pusat. Tingkat kebebasan berdiri sendiri yang diberikan kepada suatu cabang ditetapkan oleh kantor pusat. PT. Duta Cendana Adimandiri memiliki 4 kantor cabang yang diberi kewenangan untuk menyelenggarakan pembukuannya sendiri. Tujuan peninjauan ini adalah untuk mengevaluasi sistem akuntansi antara kantor pusat dengan cabang pada PT Duta Cendana Adimandiri. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah transaksi yang melibatkan kantor pusat dengan cabang sudah dicatat dan dilakukan penjurnalan secara tepat sehingga dapat dipertanggung jawabkan keakuratannya. Penelitian dilakukan penulis di PT. Duta Cendana Adimandiri yang berlokasi di Jl. Raya Ciawi Km. 8 Bogor. PT Duta Cendana Adimandiri merupakan perusahaan yang berfungsi sebagai dealer resmi mobil Suzuki. Dari hasil peninjauan yang dilakukan oleh penulis, menunjukkan bahwa proses akuntansi antara kantor pusat dan kantor cabang yang terdapat di perusahaan sudah berjalan dengan baik. Sistem akuntansi yang digunakan untuk operasi kantor cabang adalah sistem desentralisasi. Pengiriman persediaan barang dagang dari kantor pusat dicatat oleh kantor cabang sesuai dengan harga perolehannya, dengan demikian kantor pusat tidak mengambil laba dari cabang untuk setiap pengiriman persediaan ke kantor cabang. Keyword Akuntansi Kantor Pusat dan Cabang 2 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap perusahaan pasti mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, akan tetapi dalam teori ekonomi berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencapai keuntungan maksimum. Secara umum tujuan pendirian perusahaan dapat dibedakan menjadi tujuan ekonomis dan tujuan sosial, dalam hal ini perusahaan berupaya menciptakan laba, menciptakan pelanggan, dan menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan memusatkan perhatian pada kebutuhan masyarakat dalam hal produk yang diinginkan, kualitas, harga, kuantitas, waktu pelayanan, kegunaan produk, dan lain-lain sedemikian rupa yang merupakan salah satu ciri produk perusahaan tersebut. Di dalam perkembangan usahanya, perusahaan dapat beroperasi tidak saja di dalam lingkungan suatu kota tetapi dapat juga beroperasi ke luar kota dan keluar daerah. Pada umumnya, sebagai titik tolak perkembangan tersebut adalah perluasan daerah pemasaran. Meluasnya daerah pemasaran ini menimbulkan permasalahan bagi pimpinan perusahaan untuk mencari cara-cara yang paling efektif dan ekonomis dalam melakukan penjualan produk-produknya. Untuk mengatasi hal tersebut maka dapat dibentuk pusat-pusat penjualan di daerah-daerah tertentu yang merupakan sarana untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran marketing. Pusat-pusat penjualan yang dibentuk itu dapat berupa âagenâ agency atau âcabangâ branch. Dalam perkembangan selanjutnya, bentuk agen ataupun cabang dapat diserahi fungsi selain penjualan juga fungsi pembelian dan lain-lain. Aktivitas pemasaran dapat dilakukan melalui kantor cabang di beberapa lokasi dengan arahan dari kantor pusat. Kesepakatan dengan konsumen tidak harus dilakukan dengan kantor pusat, tetapi dapat dilakukan dengan kantor cabang. Penyerahan fungsi kepada kantor cabang mengakibatkan kantor cabang harus memiliki pembukuan tersendiri yang masih saling terhubung dengan kantor pusat. Untuk itu, maka diperlukan suatu sistem akuntansi yang mengatur hubungan antara kantor pusat dan cabang. Hubungan akuntansi antara kantor pusat dan cabang ini antara 3 lain meliputi pengalihan persediaan barang dagang dari kantor pusat ke kantor cabang, pembelian aktiva tetap untuk kantor cabang yang dilakukan oleh kantor pusat, pembayaran beban-beban utilitas yang masih terintegrasi dengan beban kantor cabang misalnya pembayaran biaya bandwidth internet ke provider, dan lain sebagainya. Menanggapi hal tersebut, penulis mencoba mengevaluasi suatu sistem akuntansi hubungan antara kantor pusat dan cabang di PT. Duta Cendana Adimandiri. Penulis tertarik pada hubungan antara kantor pusat dan cabang di PT. Duta Cendana Adimandiri dikarenakan pentingnya memahami sistem akuntansi antara kantor pusat dengan kantor cabang agar pencatatan transaksi dapat dilakukan secara benar sehingga menghasilkan laporan keuangan yang baik dan dapat diandalkan. Oleh karena ketertarikan itu, penulis memilih âTinjauan Hubungan Akuntansi antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang pada PT. Duta Cendana Adimandiriâ sebagai judul tugas akhir. Identifikasi Masalah Rumusan masalah 1. Bagaimana proses Akuntansi antara Kantor Pusat dan Cabang di PT Duta Cendana Adimandiri? 2. Bagaimana perlakuan transfer barang dagangan dari Kantor Pusat ke Kantor Cabang? Maksud dan Tujuan Penyusunan Tugas Akhir Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis melakukan praktek kerja di PT. Duta Cendana Adimandiri. Adapun maksud dan tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui dan meninjau proses akuntansi antara kantor pusat dan cabang di PT Duta Cendana Adimandiri. Penulis melakukan penelitian terhadap setiap proses akuntansi yang berkaitan dengan hubungan kantor pusat dengan cabang. Setiap bulan, baik kantor cabang maupun kantor pusat melakukan pencatatan jurnal transaksi yang berkaitan pada satu nomer perkiraan atau COA Chart of Account yang dinamakan Pembukuan Pusat-Cabang. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui perlakuan transfer barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang di PT. Duta Cendana Adimandiri. Penulis melakukan perbandingan antara teori yang telah diperoleh pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan mengenai âHubungan 4 Kantor Pusat dan Kantor Cabangâ dengan penerapannya di PT. Duta Cendana Adimandiri. Dari perbandingan tersebut, maka penulis mencoba untuk menelaah apakah terdapat kelemahan-kelemahan pada penerapan teori di PT. Duta Cendana Adimandiri dan memberikan saran-saran yang diperlukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Waktu dan Tempat Praktek Kerja Kegiatan praktek untuk penyusunan tugas akhir ini dilakukan selama 3 bulan yang dimulai pada bulan April tahun 2014 dan dilaksanakan di PT. Duta Cendana Adimandiri yang berlokasi di Jl. Raya Ciawi KM 8 Bogor. 5 BAB IV SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan peninjauan yang dilakukan oleh penulis atas hubungan akuntansi antara kantor pusat dan kantor cabang pada PT. Duta Cendana Adimandiri, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut 1. Sistem akuntansi untuk operasi kantor cabang yang digunakan di perusahaan adalah sistem desentralisasi. Disimpulkan demikian karena walaupun staff accounting yang melakukan pencatatan akuntansi kantor cabang berada di kantor pusat baik dari struktur organisasi maupun kedudukannya, namun data-data penunjang yang diperlukan dalam pencatatan tersebut diperoleh dari kantor cabang tersebut. Setiap kantor cabang menyelenggarakan pembukuannya sendiri dan klasifikasi akun-akun pembukuan pada tiap-tiap kantor cabang mengikuti dan sesuai dengan susunan dan klasifikasi yang dipakai pada kantor pusatnya. Hal ini tampak dari penomeran nomer perkiraan chart of account. Dari 26 digit angka untuk penomeran no. perkiraan, tiga digit bagian kedua merupakan kode cabang. Dan untuk kode spesifik masing-masing perkiraan mengikuti kode spesifik dari perkiraan kantor pusat. 2. Pengiriman persediaan barang dagang kendaraan mobil dari Kantor Pusat ke Kantor cabang dicatat sesuai harga perolehannya, dengan demikian kantor pusat tidak mengambil laba dari cabang untuk setiap pengiriman persediaan. Pada sistem akuntansi yang terdapat di PT. Duta Cendana Adimandiri, tidak diperlukan mencatat jurnal penyesuaian untuk mencatat laba cabang maupun laba yang belum direalisasi cabang karena sistem dari program SDMS sudah mencatat secara otomatis. Saran Setelah melakukan peninjauan atas hubungan akuntansi antara kantor pusat dengan kantor cabang di PT. Duta Cendana Adimandiri, terdapat beberapa saran yang penulis berikan kepada perusahaan, diantaranya 6 1. Menyelenggarakan pelatihan mengenai penggunaan program SDMS secara berkala bagi karyawan yang di dalam pekerjaannya menggunakan program SDMS agar apabila terjadi kendala dapat menyelesaikannya dengan baik. Selain itu juga memberikan pelatihan lebih mendalam mengenai proses akuntansi dan juga prinsip pencatatan jurnalnya kepada masing-masing kasir kantor cabang agar kesalahan jurnal dapat diminimalisasi. 2. Mengajukan perbaikan sistem SDMS kepada pihak SDMS Support selaku pengembang developer dari program tersebut mengenai jurnal-jurnal otomatis yang tidak sesuai dengan prinsip akuntansi sehingga menyebabkan pencatatan akuntansi yang dihasilkan dari jurnal otomatis SDMS harus dikoreksi kembali oleh bagian accounting. Perbaikan tersebut diharapkan dapat membuat pencatatan akuntansi dengan program SDMS menjadi lebih efektif dan efisien. 7 DAFTAR PUSTAKA Aini, Nurul. 2011. âPerlakuan Akuntansi Kantor Pusat dan Cabangâ. â Diakses 18 Mei 2014. Beams, Floyd A & Amir Abadi Jusuf. 2000. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia, Salemba Empat Jakarta Carl S Warren, James M, Reeve dan Phillip E Fess. 2005. Pengantar Akuntansi, edisi 21, Salemba Empat Jakarta Djanegara, Nurruzzaman, M. and Kesatuan, 2006. ANALISIS NET WORKING CAPITAL DENGAN METODE DAYS OF INVENTORY DAN DAYS OF ACCOUNT RECEIVABLE. Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor, 819, Gutni, Daru. 2012. âAkuntansi untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabangâ. _kantor_cabang Diakses 18 Mei 2014. Hall, A. James, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, edisi ke-4, Salemba Empat; Jakarta. Iriyadi and Gurd, B., 1998. Cultural effects of budgetary participation Indonesian evidence. Asian Review of Accounting, 62, Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, edisi ke-3, Jakarta Salemba Empat. Munawar, A. and Purba, 2006. Kajian Dampak Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor, 87, Nafarin,M. 2004. Akuntansi, Pendekatan Siklus dan Pajak Untuk Perusahaan Industri dan Dagang, Ghalia Indonesia Jakarta. Pamungkas, B., 2005. Pengaruh Kualitas Peraturan Perundang-undangan, Akuntansi Keuangan Sektor Publik, dan Penerapan Pengawasan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Disertasi UNPAD. Bandung. Tidak Dipublikasikan. Pamungkas, B., 2008. Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Survei Pada Pemerintah Dati II DI Yogyakarta. Puspitasari, R., 2009. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja terhadap modal kerja SBI Rate and Dollar Exchange Rate. Jurnal Ilmiah Kesatuan, 112, Purba, 2006. Analisis Kinerja Keuangan Emiten Sebelum dan Sesudah Masuk Bursa Studi Kasus Pada PT X. Jurnal Ilmiah Ranggagading JIR, 61, Purba, 2001. Keragaan Kelapa Sawit Indonesia Ditinjau dari Jenis Pengusahaan dan Wilayah Produksi Doctoral dissertation, Tesis Magister Sains. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Richard E. Baker. et. al. 2012. Advance Financial Accounting An Indonesian Perspective, Salemba Empat Jakarta Sundary, R. and Pamungkas, B., 2011. Analysis of Intangible Assets Management in Ministry of Research, Technology, and Higher Education. Change, 1 Yunus, Hadori & Harnanto. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan, edisi ke-1, BPFE Yogyakarta. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Ratih PuspitasariSources and uses of funds is a report that presented by a company to determine changes in financial position for each period. A company manager has responsible of where the funds are obtained and how the funds are used. Each company involved in various investment activities and expenditures. When carrying out those activities, the company produces the fund, the fund is defined as cash and cash equivalents and can also be interpreted as working capital. Working capital is defined as total current assets gross working capital or the difference between current assets and debt net working capital. The purpose of this study was to analyze the working capital of the sources and uses of funds and analyze the level of corporate liquidity. The analysis was conducted to determine if activity of sources and uses of working capital and liquidity increase or decrease every period. The results showed that PT Indosat Tbk., And PT. XL Axiata, Tbk using aggressive strategies to manage their working capital, this is evidenced by the existence of a negatif working capital each year, and have fluctuating liquidity, so that from year to year has increased or decreased. However, when compared with the two companies PT. Indosat, Tbk is better than PT. XL Axiata, Tbk especially in the level of liquidity. The results of the evaluation in this study showed that reduction in working capital of PT Indosat Tbk. And PT. XL Axiata, Tbk, produces negatif number it is seen from the calculation of sources and uses, and also liquidity of PT. Indosat and PT. XL Axiata, Tbk increase and decrease every year. It is seen from the level of liquidity. From the results of these evaluations, the authors suggest in PT Indosat Tbk and PT. XL Axiata, Tbk to reduce current debts so that working capital generated can be increased, and collect the receivables was due to the existing cash in the company is not small, especially for PT. XL Axiata, Tbk. PENDAHULUAN Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan produk dari proses manajemen, yang memiliki karakteristik dan keterbatasan. Laporan keuangan dihasilkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan prinsip manajemen yang berlaku umum. Interpretasi atau analisis terhadap laporan keuangan perusahaan sangat bermanfaat untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Salah satu analisis laporan keuangan adalah analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja yaitu suatu analisis tentang darimana sumber-sumber dan penggunaan modal kerja dalam suatu perusahaan. Modal kerja merupakan dana yang harus tersedia dalam perusahaan yang dapat digunakan untuk membelanjai kegiatan operasinya sehari-hari, misalnya untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai, dan sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produknya. Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja ini akan membantu manajer keuangan dalam melaksanakan kegiatan perusahaannya dalam hal menentukan jumlah dana yang harus tersedia dan untuk dapat melihat asal; sumber dana itu diperoleh. Selain itu, laporan tersebut dapat juga membantu manajer keuangan dalam merencanakan berapa penggunaan dana guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan perusahaan, sebab apabila perusahaan kekurangan dana tentu akan sulit berkembang. Kekurangan modal kerja terus-menerus yang tidak segera diatasi tentu akan menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Analisis arus kas berpengaruh terhadap sumber dan penggunaan modal kerja, karena analisis arus kas merupakan analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan jumlah kas atau untuk mengetahui sumber-sumber dan penggunaan kas selama periode tertentu. Analisis arus kas dapat menunjukkan pergerakan arus kas dari mana sumber kas diperoleh dan kemana dialirkan. Modal kerja yang akan digunakan sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal sehingga suatu perusahaan bisa beroperasi secara ekonomis dan juga modal kerja yang cukup dapat menekan biaya perusahaan menjadi rendah, menunjang segala kegiatan operasi perusahaan secara teratur. Selain itu pemilikan modal kerja yang cukup akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain memungkinkan perusahaan dapat membayar semua kewajibannya tepat pada waktunya, memungkinkan perusahaan tersebut untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen, dan memungkinkan perusahaan tersebut untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. Bambang PamungkasThis research analyzes the effect of the implementation of public accounting, the quality of legislation on the quality of financial reports and their implications for government performance accountability system level local governments of Yogyakarta provinces privileges. Methods of data analysis using path analysis. The results showed that 1 Implementation of public sector financial accounting and quality regulations affect the quality of government financial statements either partially or simultaneously. 2 Implementation of public sector financial accounting, quality regulations and the quality of financial reports of government influence on government performance accountability either partially or simultaneously. PENDAHULUAN Langkah strategis yang perlu dan harus dikembangkan saat ini adalah mewujudkan suatu iklim kepemerintahan yang baik good governance, yang yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Ketiga pilar dimaksud adalah 1 Transparansi; 2 Partisipasi; dan 3 Akuntabilitas. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP, yang merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Kemudian terkait dengan asas-asas peraturan perundang-undangan diperlukan suatu norma dan kaidah bagi suatu peraturan perundang-undangan. Menurut Konnijnbelt Hamid Attamimi, 1990;336-343, suatu peraturan perundang-undangan setidaknya harus memenuhi asas formal dan material. Termasuk ke dalam asas formal adalah asas yang berkaitan dengan persiapan dan pembentukan peraturan serta yang berkaitan dengan motivasi dan susunan keputusan. Sementara itu yang termasuk dalam asas material adalah asas yang berhubungan dengan isi peraturan perundang-undangan. Dalam bidang hukum administrasi negara, Konijnbelt mengemukakan bahwa untuk menentukan suatu peratuan perundangan bermutu, maka haruslah diperhatikan dua asas, yaitu asas formal dan asas material. Asas formal terdiri dari a asas tujuan yang jelas; b asas organ/lembaga yang tepat; c asas perlunya pengaturan; d asas dapatnya dilaksanakan; dan e asas konsensus. Selanjutnya asas material berkenaan dengan isi keputusan. Asas material ini meliputi lima asas yaitu a asas tentang terminologi dan sistematika yang benar; b asas tentang dapat dikenali; c asas perlakuan yang sama dalam hukum; d asas kepastian hukum; dan e asas pelaksanaan hukum sesuai dengan keadaan individual. Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan BPKP dapatUntuk menganlisis dampak dan pengaruh pandangannya terhadap jasa layanan yang diberikan oleh perusahaan terhadap kepuasan konsumen. Dari hasil penelitian dan analisa korelasi didapat hasil r = 0,443 yang bisa dikatakan terdapat hubungan positif dan signifikan antara pelayanan pelatihan dengan tingkat kepuasan peserta pelatihan. Melalui analisa regresi didapat persamaan Y = 29,67 + 0,38X yang didapat diartikan bila X bertambah 1, maka Y akan bertambah sebesar 0,38 kali, kemudian untuk mengetahui kontribusi dari pengaruh pelayanan pelatihan terhadap tingkat kepuasan peserta pelatihan, digunakan rumus Koefisien Determinasi KD, dimana didapat KD = 0,197 yang berarti bahwa pelayanan pelatihan mempunyai pengaruh terhadap tingkat kepuasan peserta pelatihan sebesar 19,7 %, dan sisanya sebesar 80,3 % dipengaruhi oleh faktor Akuntansi Kantor Pusat dan CabangNurul Daftar Pustaka AiniDAFTAR PUSTAKA Aini, Nurul. 2011. "Perlakuan Akuntansi Kantor Pusat dan Cabang". " Diakses 18 Mei 2014.Sistem Akuntansi, edisi ke-3MulyadiMulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, edisi ke-3, Jakarta Salemba Pendekatan Siklus dan Pajak Untuk Perusahaan Industri dan DagangM NafarinNafarin,M. 2004. Akuntansi, Pendekatan Siklus dan Pajak Untuk Perusahaan Industri dan Dagang, Ghalia Indonesia Instansi Pemerintah. Survei Pada Pemerintah Dati II DI YogyakartaB PamungkasPamungkas, B., 2008. Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Survei Pada Pemerintah Dati II DI Kelapa Sawit Indonesia Ditinjau dari Jenis Pengusahaan dan Wilayah Produksi Doctoral dissertationJ H V PurbaPurba, 2001. Keragaan Kelapa Sawit Indonesia Ditinjau dari Jenis Pengusahaan dan Wilayah Produksi Doctoral dissertation, Tesis Magister Sains. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.Analysis of Intangible Assets Management in Ministry of Research, Technology, and Higher EducationE RichardBakerRichard E. Baker. et. al. 2012. Advance Financial Accounting An Indonesian Perspective, Salemba Empat Jakarta Sundary, R. and Pamungkas, B., 2011. Analysis of Intangible Assets Management in Ministry of Research, Technology, and Higher Education. Change, 1 Keuangan Lanjutan, edisi ke-1Hadori YunusHarnantoYunus, Hadori & Harnanto. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan, edisi ke-1, BPFE Yogyakarta.
apakah kegunaan transaksi kantor pusat kantor cabang