41 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, w sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya 1 masih berlaku. 4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman x dengan mereka yang mendengarnya.
2 Yang mengabaikan Taurat saja tidak luput, apalagi yang mengabaikan Injil (ay 2-4). Kata 'karena itu' pada awal ay 1 menghubungkan bagian ini dengan bagian sebelumnya. Dalam Ibr 1:5-14 penulis surat Ibrani ini menunjukkan bahwa Yesus lebih tinggi dari malaikat.
14karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-nya ia memusnahkan dia, yaitu iblis, yang berkuasa atas maut; 15 dan supaya dengan jalan demikian ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena
Ibrani2:1-4 TB Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
Ibrani2:1-4 (Khotbah Minggu) Postingan Terkait. Diposting oleh Anthony L Tobing di 9/26/2021 02:53:00 AM. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest. Label: Khotbah. 0 komentar: 2 Raja-Raja 5:1-14 (Khotbah Minggu, 12 Februari 2012)
KESELAMATANYANG MAHAL (Ibrani 2:1-4) "Utamakanlah selamat! Hati-hati di jalan! Jangan ngebut! Ingat keluarga menanti anda di rumah." Kalimat-kalimat itu hendak menegaskan kepada kita akan perlunya keselamatan diri seseorang. Namun kalimat-kalimat itu ternyata begitu mudahnya dilanggar sehingga selalu dan tidak henti-hentinya diingatkan kepada
KESELAMATANYANG BESAR: Ibrani 2:1-4.Ibrani 2:1-4 - "(Ibrani 2:1) Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.(2) Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal, (3) bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita
Hebrews/ Ibrani 2:1-4. Heb 2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus. Heb 2:2 Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal, Heb 2:3 bagaimanakah kita akan
Ibrani2. Ibrani 2 (disingkat Ibr 2) adalah pasal kedua Surat kepada Orang Ibrani dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Tidak diketahui pengarangnya, selain dari informasi bahwa ia seorang laki-laki (berdasarkan jenis kata yang dipakainya, misalnya di Ibrani 11:32) dan kenal dekat dengan Timotius.
BacaanFirman Tuhan: Ibrani 2: 1-4. 2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus. Kata "karena itu" memperlihatkan bahwa ayat ini menjelaskan bahwa apa yang akan disampaikan dalam nas ini adalah kelanjutan dari pasal satu (1), yakni tentang kemuliaan, keagungan dan
Maksudnya Jika Allah berfirman kepada manusia dengan perantaraan Anak, yang menyelamatkan manusia dan berhamba malaikat, masakan Allah tidak menyungguhkan tata penyelamatan itu. Ende -> Ibr 2:1; Ibr 2:1. Ende: Ibr 2:1 - Oleh sebab itu. Sebab Kristus demikian Agung kedudukanNja. Sebab Kristus demikian Agung kedudukanNja.
Ibrani2:1-4 1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus. 2 Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
Ibrani2:1-4. Konteks. Keselamatan yang besar. 2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus 1 . i 2:2 Sebab kalau firman yang dikatakan j dengan perantaraan malaikat-malaikat k tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan l yang setimpal, 2:3
KhotbahLukas 4: 14 - 21 Yesus Penggenapan Firman Allah. Khotbah 1 Tesalonika 3: 9-13 Menyambut Kedatangan Tuhan dalam Kekudusan. Khotbah Mazmur 90: 1-12 Ajarlah Kami Menghitung Hari-hari Kami. Ingkon unduk saluhutna tu Jesus, molo pe so taida dope nuaeng alai ingkon sahat tu panghirimon na songoni. Jala angka na marsoara marhatopothon: Jesus
Ibrani2:1. Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus 1 . i. Karena itu, kita harus lebih teliti memperhatikan apa yang sudah kita dengar supaya kita tidak terseret arus. Sebab itu patutlah kita terlebih lagi ingat akan segala perkara yang sudah kedengaran itu, supaya
r01AS. Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus. Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal, bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.
PDT. BUDI ASALI, M. DIV. KESELAMATAN YANG BESAR Ibrani 21-4 .Ibrani 21-4 - “Ibrani 21 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus. 2 Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal, 3 bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan 4 Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikanNya menurut kehendakNya.”.gadget, otomotif, bisnis I Keselamatan yang besar. Disebut keselamatan yang sebesar itu’ Ibrani 2 3a, karena 1 Mengampuni dosa yang bagaimanapun besarnya dan banyaknya. Bandingkan dengan Yesaya 118 - “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.”. Jadi bukan seperti katrolan pada rapat kenaikan kelas, yang hanya mengatrol murid yang nilainya kurang sedikit! Barnes’ Notes “Salvation from sin and from hell. ... It is great, because it saves from great sins. It is adapted to deliver from ALL sins, no matter how aggravated.” [= Keselamatan dari dosa dan dari neraka. ... Itu besar karena itu menyelamatkan dari dosa-dosa yang besar. Itu disesuaikan untuk membebaskan dari SEMUA dosa, tak peduli betapa serius / beratnya.] - hal 1235. 2 Dilakukan dengan pengorbanan yang besar, yaitu dengan cara Allah berinkarnasi, lalu menderita dan mati di kayu salib, lalu bangkit, dsb. 3 Menyelamatkan kita dari hukuman yang sangat mengerikan di neraka. Barnes’ Notes “It is great, because it saves from great dangers. The danger of an eternal hell besets the path of each one.” [= Itu besar, karena itu menyelamatkan dari bahaya yang besar. Bahaya dari suatu neraka yang kekal yang menyerang / mengancam jalan dari setiap orang.] - hal 1235. 4 Membuat kita tidak jadi masuk neraka, TETAPI MASUK SURGA, dan itu semua dengan cuma-cuma, tanpa perbuatan / usaha kita, dan tanpa hukuman apapun kita tidak percaya api pencucian’!. Semua ini memang menyenangkan bukan? Tetapi jangan senang dulu, karena besarnya keselamatan mempunyai konsekwensi. Perhatikan kata-kata Calvin di bawah ini. Calvin “God would indeed have his gifts valued by us according to their worth. Then the more precious they are, the baser is our ingratitude when we do not value them. In a word, in proportion to the greatness of Christ will be the severity of God’s vengeance on all the despisers of his Gospel.” [= Allah memang menghendaki karuniaNya dinilai oleh kita menurut nilainya. Makin berharga karunia itu, makin jelek / hina rasa tidak berterima kasih kita pada saat kita tidak menghargainya. Singkatnya, kerasnya pembalasan Allah terhadap semua orang yang menghina / memandang rendah Injil, akan sebanding dengan kebesaran Kristus.] - hal 53. Anugerah keselamatan itu memang luar biasa besarnya, tetapi ingat bahwa itu memberikan konsekwensi yang berat, yaitu kalau keselamatan itu saudara abaikan maka pembalasan Allah nanti juga akan sangat besar! II Menyia-nyiakan keselamatan. Ini bisa terjadi melalui 2 cara. Yang pertama adalah menyia-nyiakan keselamatan pada waktu itu ditawarkan kepada kita. Yang kedua adalah menerimanya, tetapi lalu lalai dalam memeliharanya sehingga diri kita hanyut dibawa arus. 1 Menyia-nyiakan keselamatan pada waktu ditawarkan. Tentang kata menyia-nyiakan’ dalam Ibrani 2 3, Thomas Hewitt Tyndale berkata sebagai berikut “The author does not say if we reject’ but simply if we neglect’; yet the latter quickly leads to the former.” [= Si pengarang tidak berkata jika kita menolak’ tetapi hanya jika kita mengabaikan / menyia-nyiakan’; tetapi yang terakhir dengan cepat membawa kepada yang lebih dulu.] - hal 63. Hewitt menambahkan bahwa kata Yunani yang digunakan di sini sama dengan yang digunakan dalam Mat 225 dimana tamu yang diundang itu dikatakan tidak mengindahkan’ undangan itu. Matius 225 - “Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,”. Calvin “Not only the rejection of the Gospel, but also its neglect, deserves the heaviest punishment,” [= Bukan hanya penolakan terhadap Injil, tetapi juga pengabaiannya, layak mendapat hukuman yang terberat,] - hal 53. Editor Calvin’s Commentary menambahkan bahwa menyia-nyiakan’ berarti not to care for’ [= tidak mempedulikan / mengurus]. Tidak mempedulikan / tidak mengurus keselamatan kita berarti menyia-nyiakan / mengabaikannya. Pulpit Commentary “Let professing Christians remember that they will miss salvation if they merely neglect it. As the farmer will lose his harvest by simple neglect, as the business man will become bankrupt by simple neglect, as the scholar will strip himself of his attainments by simple neglect, so the surest way by which to accomplish the irremediable ruin of the soul is just to neglect so great salvation.’” [= Biarlah orang yang mengaku Kristen ingat bahwa mereka akan tidak mendapatkan keselamatan jika mereka semata-mata mengabaikannya. Seperti petani akan kehilangan tuaiannya hanya oleh pengabaian, seperti seorang pengusaha akan menjadi bangkrut hanya oleh pengabaian, seperti seorang pelajar akan melucuti dirinya sendiri dari pencapaiannya hanya oleh pengabaian, demikianlah jalan yang paling pasti untuk mencapai kehancuran jiwa yang tak bisa disembuhkan / diperbaiki adalah hanya dengan mengabaikan keselamatan yang sebesar itu’.] - hal 53. Pulpit Commentary “Thousands of church-going people ignore the gospel, out of love of the world and secret repugnance of Christ and his cross.” [= Ribuan orang yang rajin pergi ke gereja mengabaikan Injil, karena kasih kepada dunia dan kejijikan diam-diam terhadap Kristus dan salibNya.] - hal 52. Penerapan apakah saudara peduli pada keselamatan saudara atau mengabaikan / tidak peduli pada keselamatan saudara? Ingat bahwa pergi ke gereja dan bahkan aktif di gereja belum tentu berarti bahwa saudara peduli dan mengurus keselamatan saudara! Ingat juga bahwa bukan penolakan terhadap Injil saja yang akan menyebabkan penghukuman, tetapi juga penyia-nyiaan / pengabaian terhadap Injil! Jadi, jangan merasa aman / sudah selamat hanya karena saudara adalah seorang simpatisan kristen, sudah pergi ke gereja dsb! Saudara mungkin tidak memusuhi Injil / Yesus, tetapi kalau saudara mengabaikan Injil / Yesus maka saudara tetap akan dihukum. Saudara mungkin tidak mengabaikan gereja, pendeta, orang kristen yang lain, dsb, tetapi kalau saudara mengabaikan keselamatan / Injil / Yesus sendiri, maka saudara pasti binasa! Hanya dengan mengabaikan keselamatan maka kita akan binasa / masuk neraka. Jadi untuk bisa binasa / masuk neraka tidak dibutuhkan dosa-dosa yang hebat! Barnes’ Notes “It needs not great sins to destroy the soul. Simple neglect will do it as certainly as atrocious crimes. Every man has a sinful heart that will destroy him, unless he makes an effort to be saved. And it is not merely the great sinner, therefore, who is in danger. It is the man who neglects his soul - whether a moral or an immoral man, a daughter of amiableness, or a daughter of vanity and vice.” [= Tidak dibutuhkan dosa-dosa yang besar untuk menghancurkan jiwa. Suatu pengabaian semata-mata akan menghancurkannya dengan sama pastinya seperti kejahatan-kejahatan yang kejam / mengerikan. Setiap orang mempunyai hati yang berdosa yang akan menghancurkannya, kecuali ia melakukan usaha untuk diselamatkan. Dan karena itu, bukan hanya orang-orang yang sangat berdosa saja yang ada dalam bahaya. Yang ada dalam bahaya adalah orang yang mengabaikan jiwanya - apakah ia seorang laki-laki bermoral atau tidak bermoral, seorang perempuan yang ramah atau seorang perempuan yang melakukan kesia-siaan dan kejahatan.] - hal 1234. Catatan usaha untuk diselamatkan’ maksudnya bukan berbuat baik supaya selamat’, tetapi datang kepada Kristus supaya diselamatkan’. Kalau saudara membaca koran tentang pembunuhan-pembunuhan yang kejam, maka saudara mungkin beranggapan bahwa pembunuh-pembunuh bejat itu pasti masuk neraka. Tetapi ada 2 hal yang perlu diingat a Orang sebejat itupun akan selamat kalau ia mau datang kepada Kristus. Ingat bahwa keselamatan itu besar’! b Bukan hanya orang-orang sebejat itu yang akan masuk neraka, kalau tidak bertobat. Biarpun saudara tidak pernah melakukan dosa-dosa sebejat itu, tetapi saudara tetap adalah orang berdosa, sehingga kalau saudara mengabaikan keselamatan / Injil / Yesus, saudara juga akan masuk neraka! 2 Hanyut dibawa arus Ibrani 2 1. Ibrani 2 1 “Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.”. Dari Ibrani 2 1 ini terlihat bahwa kalau kita memperhatikan firman dengan lebih teliti, atau dengan kata lain kalau kita terus berpegang teguh pada firman, kita tidak akan hanyut, tetapi sebaliknya kalau kita tidak memperhatikan firman atau mulai mengabaikan firman, maka kita akan hanyut dibawa arus. Pulpit Commentary “To drift away from Christ is fearfully possible. It is so 1. Because the soul is not always moored to Christ when it is brought to Christ. We regard it a doctrine of the New Testament that the true believer cannot be lost, that the salvation which on faith in Christ he receives is for ever, the might of Christ to supply all that is necessary to salvation being the warrant of it. Why, then, are these professing Christians warned against drifting away from Christ? It is possible to be brought to Christ without being anchored to him. A number of influences may lead one close to the Redeemer, between whom and Christ there is, nevertheless, no vital union, and as long as the tide runs that way his safety may not be suspected even by himself, but let the tide turn and his lack of union becomes apparent and he may drift away and be lost. 2. Because powerful adverse currents tend to carry the soul from the Saviour. Sometimes the current leads toward Christ. ... But it is not always that way; difficulties occur, winds of temptation blow, the tide of worldly custom runs high, the unseen force of depraved inclination gathers power; and then, however strong the cable, however firmly it may bind shore and ship together, it will creak and strain, and every fibre of it be needed to hold the ship in safety. But what if there be no cable, no vital faith, in that day? Then the soul will inevitably part company with Christ, leaving the harbour where it has lain so long, and be seen drifting away. 3. Because the departure of the soul from Christ may be for some time imperceptible. Drifting away is a departure silent, gradual, unnoticeable. At sunset the ship is close to shore and all is safe; without a warning it drops into the tide, and swings round, and with no sound but the ripple of the water is carried down the stream to the open sea, and the crew may sleep through it all. So, departure from Christ may be as involuntary and quiet as that; a silent, ceaseless, unconscious creeping back to old habits. There is its danger. Drifting away means leaving Christ without knowing it, till we find ourselves far out at sea, and a tide we cannot resist bearing us still further away. You have seen men who were once close to Christ, but whilst they slept they have unconsciously glided away, and by the current of worldliness been carried into the rapids and whirled along faster and faster, only waking to stare wildly at their helplessness, and close hands and eyes in despair for the final plunge into the eternal gulf.” [= Hanyut dari Kristus adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi. Ini disebabkan 1. Karena seseorang tidak selalu tertambat kepada Kristus pada waktu ia dibawa kepada Kristus. Kami menganggap ini sebagai doktrin dari Perjanjian Baru bahwa orang percaya yang sejati tidak bisa terhilang, bahwa keselamatan yang ia terima karena iman dalam Kristus adalah untuk selamanya, kekuatan Kristus untuk menyuplai semua yang diperlukan untuk keselamatan merupakan jaminan untuk hal itu. Lalu mengapa orang-orang yang mengaku Kristen ini diperingatkan supaya tidak hanyut dari Kristus? Adalah mungkin untuk dibawa kepada Kristus tanpa dijangkarkan kepada Dia. Banyak pengaruh bisa membawa seseorang dekat kepada Sang Penebus sekalipun antara dia dan Kristus tidak ada persatuan yang hidup, dan selama air pasang mendorongnya ke arah itu keselamatannya tidak akan dicurigai bahkan oleh dirinya sendiri, tetapi pada waktu air surut maka ketidakadaan persatuan ini akan menjadi nyata dan ia akan hanyut dan terhilang. 2. Karena arus kuat yang melawan cenderung memisahkan seseorang dari Sang Juruselamat. Kadang-kadang arus membawa kepada Kristus. ... Tetapi tidak selalu seperti itu; kesukaran-kesukaran terjadi, angin pencobaan bertiup, air pasang dari kebiasaan duniawi naik, kekuatan yang tak terlihat dari kecenderungan yang bejat mengumpulkan kekuatan; dan lalu, betapapun kuat kabelnya, betapapun teguhnya kabel itu mengikatkan kapal ke pantai, kabel itu akan berderik-derik dan menegang, dan setiap serat dari kabel itu dibutuhkan untuk menahan kapal itu dengan aman. Tetapi bagaimana jika di sana tidak ada kabel, tidak ada iman yang hidup, pada saat itu? Maka tidak bisa tidak orang itu akan terpisah dari Kristus, meninggalkan pelabuhan dimana ia sudah terletak begitu lama, dan terlihat hanyut. 3. Karena tindakan meninggalkan dari seseorang terhadap Kristus bisa untuk beberapa waktu tidak kelihatan / tidak terasa. Hanyut adalah suatu kepergian yang tenang, perlahan-lahan, tak terlihat. Pada saat matahari terbenam kapal dekat dengan pantai dan semua aman; tanpa peringatan kapal itu masuk ke dalam air pasang, dan terombang-ambing, dan tanpa ada bunyi kecuali riak dari air, ia dibawa arus ke laut lepas, dan anak buah kapal mungkin tidur selama itu. Begitu juga, meninggalkan Kristus bisa sama tak disengajanya dan sama tenangnya seperti itu; tindakan merangkak yang tenang, terus menerus, tak disadari, mengembalikan kita kepada kebiasaan-kebiasaan lama. Itulah bahayanya. Hanyut dari Kristus berarti meninggalkan Kristus tanpa mengetahuinya, sampai kita mendapatkan diri kita jauh di laut, dan air pasang yang tak bisa kita lawan membawa kita lebih jauh lagi. Engkau telah melihat orang-orang yang suatu saat pernah dekat dengan Kristus, tetapi sementara mereka tidur secara tak disadari mereka meluncur pergi, dan oleh arus keduniawian dibawa ke dalam aliran yang deras dan dihanyutkan makin lama makin cepat, dan pada waktu mereka bangun mereka memandang dengan bingung pada keadaan mereka yang tanpa harapan, dan melipat tangan dan menutup mata dalam keputus-asaan untuk loncatan terakhir ke dalam jurang yang kekal.] - hal 68. Renungkan a Sudahkah saudara betul-betul mempunyai hubungan pribadi dengan Kristus? b Apakah saat ini saudara tidak sedang perlahan-lahan, tanpa saudara sadari hanyut menjauhi Kristus? Mungkin mula-mula Saat Teduhnya bogang-bogang’, lalu Pemahaman Alkitabnya mbolosan, lalu Kebaktiannya, lalu dosa-dosa lama kembali, dst. Jangan biarkan ini sebelum apa yang diceritakan dalam kutipan di atas terjadi pada diri saudara! Satu hal yang perlu dicamkan adalah Ibrani 21-4 ini kelihatannya menunjukkan bahwa orang yang hanyut karena tidak memperhatikan Firman ini, juga adalah orang yang menyia-nyiakan / mengabaikan keselamatan! III Akibat penyia-nyiaan keselamatan yang besar. Ibrani 2 3 “bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai,”. Kalau kita menolak / mengabaikan Injil, jangan berharap untuk selamat! Perhatikan pertanyaan bagaimanakah kita akan luput’ NIV how shall we escape’ pada awal ay 3. Ini mirip dengan pertanyaan Paulus dalam Roma 23b - “Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?”. Pulpit Commentary “The question is asked, How shall we escape?’ The reply must be, There is no escape.’” [= Pertanyaan ditanyakan Bagaimana kita akan luput?’. Jawabannya harus adalah Tidak ada jalan untuk luput’.] - hal 77. Mengapa kita tidak bisa luput kalau kita menyia-nyiakan / mengabaikan keselamatan? 1 Karena Injil / Yesus adalah satu-satunya obat / jalan keselamatan Yohanes 146 Kisah Para Rasul 412 1Yohanes 511-12, maka penolakan / pengabaian terhadap Injil pasti mengakibatkan kebinasaan kekal. Illustrasi dalam cerita tentang tenggelamnya kapal Titanic, ada istri yang tidak mau naik sekoci penyelamat karena suaminya tidak boleh ikut. Karena ia menolak satu-satunya sekoci penyelamat yang ada, maka ia mati. 2 Yang mengabaikan Taurat saja tidak luput, apalagi yang mengabaikan Injil Ibrani 22-4. Ibrani 2 1-4 “1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus. 2 Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal, 3 bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan 4 Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikanNya menurut kehendakNya.”. Kata-kata karena itu’ pada awal ay 1 menghubungkan bagian ini dengan bagian sebelumnya. Dalam Ibrani 15-14 penulis surat Ibrani ini menunjukkan bahwa Yesus lebih tinggi dari malaikat. Sekarang dalam Ibrani 21-4 ia menunjukkan a Hukum Taurat dikatakan dengan perantaraan malaikat Ibrani 2 2. Dalam hukum Taurat sendiri tidak ada pernyataan explicit tentang hal ini, hanya dikatakan bahwa Tuhan turun ke gunung Sinai diiringi ribuan malaikat Ulangan 332. Tetapi pernyataan dalam Ibrani 22 ini didukung oleh Kis 753 dan Gal 319. Kisah Para Rasul 753 - “Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya.’”. Galatia 319 - “Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran - sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu - dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.”. b Injil mula-mula diberitakan oleh Kristus, lalu oleh rasul-rasul disertai mujijat yang meneguhkan kesaksiannya / menjamin kebenaran Injil itu Ibrani 2 3-4. c Pelanggaran terhadap Taurat tidak bebas dari hukuman. Ibrani 2 2 firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku,’. NASB proved unalterable’ [= terbukti tak bisa berubah]. NIV was binding’ [= mengikat]. KJV was steadfast’ [= tetap / tak berubah]. RSV was valid’ [= berlaku]. Ay 2a ini bahwa firman / Taurat itu tak berubah / tetap berlaku dibuktikan dengan ay 2b setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,’. d Kalau pelanggaran terhadap Taurat, yang disampaikan oleh malaikat itu saja, pasti menimbulkan hukuman, lebih-lebih pengabaian terhadap Injil. Mengapa pelanggaran terhadap Injil, yang mula-mula diberitakan oleh Yesus, lalu oleh rasul-rasul diteguhkan dengan tanda / mujijat, akan dihukum lebih berat dari pada pelanggaran terhadap Taurat, yang dikatakan dengan perantaraan malaikat? Bukan karena Injil lebih benar dari Taurat. Keduanya berasal dari Tuhan sehingga keduanya adalah benar / sama benarnya. Lalu mengapa ada perbedaan hukuman? Calvin “The import of the whole is this, that the higher the dignity of Christ is than that of angels, the more reverence is due to the Gospel than to the Law.” [= Maksud dari seluruhnya adalah bahwa martabat Kristus yang lebih tinggi dari malaikat mengharuskan hormat yang lebih besar terhadap Injil dari pada terhadap hukum Taurat.] - hal 51. Prinsip yang dipakai adalah Lukas 1248b - “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.’”. Bdk. Matius 1120-24 - “20 Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizatNya 21 Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. 22 Tetapi Aku berkata kepadamu Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. 23 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Matius 1124 Tetapi Aku berkata kepadamu Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.’”. Taurat dikatakan hanya melalui malaikat, tetapi Injil diberitakan oleh Kristus sendiri, dan lalu oleh rasul-rasul, yang disertai tanda / mujijat untuk meneguhkan kesaksiannya. Semua ini bisa lebih meyakinkan kita bahwa Injil itu benar dan Injil itu memang dari Tuhan. Jadi dalam pemberitaan Injil, ada lebih banyak terang yang secara teoretis lebih memudahkan kita untuk percaya. Karena adanya terang yang lebih banyak ini, maka berdasarkan Luk 1248b mungkin lebih baik lagi kalau dibaca mulai Lukas 1247, maka kalau Injil tetap tidak dipedulikan, maka hukumannya akan diperberat. Pulpit Commentary “Our greater privileges bring us under greater responsibilities in this way. ... The more amply verified revelation has the more imperative claim on our belief. The more convincing the evidence by which a truth is supported, the more binding is the obligation to believe that truth.” [= Hak-hak kita yang lebih besar membawa kita pada kewajiban yang lebih besar dengan cara ini. ... Wahyu yang lebih banyak dibuktikan, mempunyai tuntutan yang sangat penting / berotoritas pada kepercayaan kita. Makin meyakinkan bukti yang menopang suatu kebenaran, makin mengikat kewajiban kita untuk mempercayai kebenaran itu.] - hal 58. Ini alasan yang benar mengapa yang menolak / mengabaikan Injil dihukum lebih berat dari yang melanggar Taurat. Banyak orang berpikir bahwa pada jaman Taurat, Allah menekankan kesucian dan keadilanNya, sedangkan pada jaman Injil, Allah menekankan kasihNya. Ini mungkin benar, tetapi ingat bahwa kalau seseorang tetap tidak bertobat sampai mati pada jaman Injil, maka ia akan dihukum lebih berat dari orang yang tidak bertobat pada jaman Taurat. Secara sama, orang yang mendengar lebih banyak Injil dan lebih jelas, juga akan dihukum dengan lebih berat dari pada orang yang mendengar Injil yang biasa-biasa saja, kalau keduanya sama-sama tidak percaya. Jadi jelas bahwa menyia-nyiakan / mengabaikan keselamatan mempunyai konsekwensi yang sangat serius, dan karena itu jangan menyia-nyiakan / mengabaikan keselamatan. IV Bagaimana supaya tidak menyia-nyiakan keselamatan yang besar? Kalau saudara belum percaya kepada Kristus, cepatlah datang dan percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat saudara. Besok mungkin sudah terlambat. Kalau saudara sudah adalah orang kristen, jagalah supaya diri saudara tidak hanyut, dengan cara makin teliti memperhatikan Firman Ibrani 2 1. Ibrani 2 1 “Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.”. Pulpit Commentary “Faith is the cable which alone can moor us to Christ; but the Word of God has a vital bearing on faith; therefore, where the Scriptures are neglected, there is the utmost peril of drifting away.” [= Iman adalah satu-satunya kabel yang bisa menambatkan kita kepada Kristus; tetapi Firman Allah mempunyai hubungan dengan iman; karena itu dimana Kitab Suci diabaikan di sana ada bahaya / resiko hanyut pada tingkat yang tertinggi.] - hal 69. Penerapan banyaklah belajar / membaca Firman baik dari Kebaktian, Pemahaman Alkitab, Saat Teduh, makalah, cassette, dsb. Dan jangan hanya menjadi pendengar, tetapi jadilah juga pelaku Firman! Kesimpulan / Penutup. Pulpit Commentary “How, then, shall we escape, if we neglect so great salvation’? Can your temporal resources open up a way for your escape? Can your own arm save you? Hast thou an arm like God?’ Can education, or science, or philosophy save you? There is but one Saviour from sin, even Jesus. Accepting him, we shall be saved with so great salvation.’ Neglecting him and his salvation we shall be lost. You need not toil to secure your ruin. Neglect alone is sufficient to bring you under the most terrible condemnation and punishment. Disregard the offered salvation, and all the dread consequences of sin will fall upon you with pitiless and inflexible severity. Therefore we ought to give more earnest heed to the things which we have heard,’” [= Lalu, bagaimana kita akan luput, jika kita mengabaikan keselamatan yang sebesar itu’? Bisakah sumber-sumber duniawimu membuka jalan untuk meluputkanmu? Bisakah lenganmu sendiri menyelamatkanmu? Apakah lenganmu seperti lengan Allah?’. Bisakah pendidikan, atau ilmu pengetahuan, atau filsafat menyelamatkanmu? Hanya ada satu Juruselamat dari dosa, yaitu Yesus. Jika kita menerima Dia, kita akan diselamatkan dengan keselamatan yang sebesar itu’. Jika kita mengabaikan Dia dan keselamatanNya maka kita akan terhilang. Engkau tidak perlu berjerih payah untuk memastikan kehancuranmu. Pengabaian saja sudah cukup untuk membawamu ke bawah kutukan dan hukuman yang paling mengerikan. Janganlah menghiraukan tawaran keselamatan, dan semua akibat yang menakutkan dari dosa akan menimpa engkau dengan kekerasan yang tak berbelas-kasihan dan tak dapat diubah. Karena itu kita harus lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar’,] - hal 59. Catatan Kata-kata apakah lenganmu seperti lengan Allah’ dikutip dari Ayub 404 dalam Kitab Suci bahasa Inggris Job 409. -AMIN-
4Hari perhentian yang disediakan Allah41-13 1Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. 2Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. 3Mzm. 9511 Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan”Sehingga Aku bersumpah dalam murka-KuMereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku,”sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. 4Kej. 22 Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas ”Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya.” 5Mzm. 9511 Dan dalam nas itu kita baca ”Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.” 6Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka. 7Mzm. 957-8 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu ”hari ini”, ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas”Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,janganlah keraskan hatimu!” 8 Ul. 317; Yos. 224 Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain. 9Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah. 10Kej. 22 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya. 11Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga. 12Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 13Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan sebagai Imam Besar414–510 14Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. 15Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. 16Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru
Pendahuluan Paulus mengajari para Orang Suci mengenai sifat sejati Yesus Kristus. Dia juga mengajari mereka mengenai Pendamaian Yesus Kristus dan beberapa berkat yang datang sebagai hasil dari Pendamaian. Paulus membagikan pengalaman Israel kuno yang mengembara di padang belantara untuk mengajari para Orang Suci apa yang harus mereka lakukan untuk masuk ke dalam peristirahatan Tuhan. Saran untuk Pengajaran Ibrani 1 Paulus mengajarkan tentang sifat Yesus Kristus Bacalah dengan lantang skenario-skenario berikut Seorang remaja putri lelah selalu menjadi “gadis yang baik” karena dia tidak berperan serta dengan teman-temannya dalam beberapa kegiatan mereka. Dia mempertimbangkan untuk mengendurkan standar-standarnya agar menjadi bagian dari kelompok tersebut. Seorang remaja putra yang sedang melayani misi penuh waktu menyadari bahwa pekerjaan misionaris lebih sulit daripada yang dia antisipasi, dan dia berpikir untuk pulang ke rumah. Apa kesamaan dari skenario-skenario ini? Apa saja alasan mengapa orang mungkin berpikir untuk menyerah dalam upaya mereka untuk melakukan apa yang mereka ketahui adalah benar? Secara singkat perkenalkan Kitab Ibrani dengan menjelaskan bahwa, di bawah tekanan berbagai kesengsaraan, sebagian orang insaf Yahudi dirujuk sebagai orang Ibrani menarik dari pertemuan-pertemuan Gereja dan kembali ke keamanan yang relatif dari ibadat tradisional orang Yahudi, yang tidak menyertakan suatu kepercayaan kepada Yesus Kristus lihat Ibrani 1025, 38–39. Paulus menuliskan surat ini untuk mendorong para anggota Gereja ini untuk tetap setia kepada Yesus Kristus. Ajaklah siswa untuk mencari kebenaran-kebenaran sewaktu mereka menelaah Kitab Ibrani yang dapat membantu mereka tetap setia kepada Kristus ketika mereka mungkin merasa ingin menyerah. Ajaklah siswa untuk membaca Ibrani 11–3, 10 dalam hati, mencari ajaran-ajaran yang Paulus ajarkan kepada para Orang Suci Yahudi mengenai Yesus Kristus. Setelah waktu yang memadai, ajaklah beberapa siswa untuk menuliskan di papan tulis kebenaran-kebenaran yang mereka temukan. Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, namun pastikan pernyataan yang serupa dengan kebenaran-kebenaran berikut tertulis di papan tulis Yesus Kristus menciptakan langit dan bumi lihat Ibrani 12, 10. Yesus Kristus berbicara bagi Bapa lihat Ibrani 12. Yesus Kristus adalah ahli waris Bapa lihat Ibrani 12. Yesus Kristus adalah gambar wujud Bapa lihat Ibrani 13. Yesus Kristus menopang segala sesuatu dengan firman kuasa-Nya lihat Ibrani 13. Yesus Kristus menyucikan dosa-dosa kita lihat Ibrani 13. Yesus Kristus memerintah di sisi kanan Bapa lihat Ibrani 13. Anda mungkin perlu menjelaskan bahwa ungkapan “gambar wujud Allah” artinya bahwa Yesus Kristus baik secara jasmani maupun rohani merupakan personifikasi Bapa Surgawi dan berbagi karakter ilahi-Nya, dan ungkapan “menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan” mengindikasikan bahwa Yesus Kristus adalah mahakuasa. Bagaimana mengetahui kebenaran-kebenaran ini dapat membantu seseorang yang bergumul untuk tetap setia kepada Yesus Kristus dan Injil-Nya? Ajaklah siswa untuk merenungkan yang mana dari kebenaran-kebenaran ini dapat bermanfaat bagi mereka jika mereka tergoda untuk berpaling dari melakukan kehendak Tuhan. Jelaskan bahwa sebuah tema di Kitab Ibrani adalah keunggulan Yesus Kristus. Sebagai contoh, dalam Ibrani 14–14, Paulus memperlihatkan bahwa Yesus Kristus lebih besar daripada para malaikat. Dalam bab-bab berikutnya, dia melanjutkan untuk memperlihatkan kelebihan dan keunggulan Kristus. Bagaimana mengetahui bahwa Yesus Kristus lebih besar daripada segala sesuatu akan membantu orang yang bergumul untuk tetap setia kepada-Nya? Imbaulah siswa untuk terus mencari tema ini sewaktu mereka menelaah selebihnya dari Kitab Ibrani. Ibrani 2 Paulus mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah pemimpin keselamatan kita Mintalah siswa untuk mempertimbangkan bagaimana mereka memilih pemimpin atau ketua untuk tim-tim atau kelompok-kelompok berbeda di mana mereka berperan serta sebagai contoh, atletik, debat, drama, atau klub sekolah. Apa kualifikasi yang Anda cari ketika memilih pemimpin atau ketua? Jelaskan bahwa di Ibrani 2, Paulus menjelaskan lebih banyak tentang sifat dan identitas Yesus Kristus kepada orang insaf Yahudi untuk membantu mereka melihat mengapa mereka hendaknya terus mengikuti Yesus Kristus. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Ibrani 129 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, mencari bagaimana Paulus merujuk pada Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah pemimpin apa? Tulislah kebenaran berikut di papan tulis Yesus Kristus adalah Pemimpin keselamatan kita. Dengan cara apa Yesus Kristus adalah Pemimpin keselamatan kita? Bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan, dan tugasi satu siswa untuk membacakan Ibrani 28–13 dan siswa lainnya untuk membaca Ibrani 214–18. Ajaklah siswa untuk mencari ungkapan yang menguraikan mengapa Juruselamat memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin keselamatan kita. Jelaskan bahwa ungkapan “untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa” di ayat 17 berarti bahwa Kristus melakukan pendamaian bagi dosa-dosa kita, memperkenankan kita untuk didamaikan, atau membawa ke dalam hubungan yang harmonis, bersama Bapa Surgawi. Setelah waktu yang memadai, mintalah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan kepada pasangan mereka. Kemudian tanyakan kepada anggota kelas Menurut ayat 9, apa yang Yesus Kristus lakukan bagi semua orang? Menurut ayat 14, siapa yang Juruselamat taklukkan melalui Pendamaian-Nya? Tandaskan bahwa Paulus bukan saja merujuk pada Juruselamat sebagai pemimpin keselamatan kita, tetapi dia juga menyebut Dia “Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah” ayat 17. Paulus mempersamakan Yesus Kristus dengan seorang imam tinggi Yahudi karena imam tinggi dipandang sebagai perantara antara orang dan Allah. Menurut ayat 17, apa yang memungkinkan Yesus untuk menjadi imam tinggi yang begitu setia dan penuh belas kasihan? Menurut ayat 18, mengapa Juruselamat dapat menyokong membantu kita? Lihat juga Alma 711–13. Jelaskan bahwa di Ibrani 414–16 Paulus memberikan wawasan tambahan terhadap ajarannya mengenai bagaimana Juruselamat adalah seorang imam tinggi yang penuh belas kasihan dan setia. Mintalah seorang siswa untuk membacakan ayat-ayat ini dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, mencari apa yang membuat Yesus Kristus menjadi seorang imam tinggi seperti itu. Ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Berdasarkan apa yang Anda pelajari dari Ibrani 214–18 dan 414–16, mengapa Yesus Kristus dapat memahami kita secara sempurna serta bersimpati terhadap segala kelemahan dan ketidaksempurnaan kita? Bantulah siswa mengidentifikasi kebenaran berikut Karena Yesus Kristus menderita dan dicobai dalam segala sesuatu, Dia memahami kita secara sempurna serta dapat membantu kita di saat-saat ada kebutuhan. Tulislah kebenaran ini di papan tulis. Menurut Ibrani 416, memahami kebenaran ini dapat membantu kita melakukan apa? Menurut Anda apa artinya dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia? Ajaklah siswa untuk membagikan perasaan mereka tentang bagaimana kebenaran-kebenaran di Ibrani 2 dapat menolong mereka menjadi yakin dalam keputusan mereka untuk mengikuti Yesus Kristus sebagai pemimpin mereka. Ibrani 3–4 Paulus mengajarkan bagaimana kita dapat masuk ke dalam peristirahatan Tuhan Ajaklah siswa untuk menuliskan dalam jurnal penelaahan tulisan suci atau buku catatan kelas mereka sesuatu yang menyebabkan mereka mengalami kecemasan atau kegalauan duniawi atau rohani. Bagaimana kita dapat menemukan kedamaian dan istirahat dari ini dan sumber-sumber kekacauan dan kecemasan lainnya? Ingatkan siswa bahwa para Orang Suci Yahudi mengalami penganiayaan karena menjalankan Injil. Jelaskan bahwa di Ibrani 3 dan 4, Paulus merujuk pada sebuah pengalaman dari Perjanjian Lama untuk mengajari para Orang Suci caranya menemukan peristirahatan dalam kehidupan ini dan yang akan datang. Jelaskan bahwa setelah dibebaskan dari Mesir, orang-orang Israel kuno menyebabkan amarah Tuhan dan oleh karena itu tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam peristirahatan [tempat perhentian] Tuhan lihat Bilangan 14; Yakub 17–8; Alma 1233–37; 136, 12–13, 28–29. Ajaklah siswa untuk menandai ungkapan “tempat perhentian-Ku” di Ibrani 311. Tandaskan bahwa Penatua Bruce R. McConkie dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan apa artinya masuk ke dalam peristirahatan [tempat perhentian] Tuhan. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua McConkie, dan mintalah siswa untuk mendengarkan apa artinya memasuki peristirahatan [tempat perhentian] Tuhan GambarPenatua Bruce R. McConkie “Para orang suci sejati masuk ke dalam peristirahatan Tuhan sementara dalam kehidupan ini, dan dengan bertahan dalam kebenaran, mereka melanjutkan dalam keadaan diberkati itu sampai mereka beristirahat dengan Tuhan di surga .… Peristirahatan Tuhan, sejauh berkaitan dengan makhluk fana, adalah memperoleh pengetahuan yang sempurna tentang keilahian pekerjaan zaman akhir yang besar .… Peristirahatan Tuhan, dalam kekekalan, adalah mewarisi kehidupan kekal, memperoleh kegenapan kemuliaan Tuhan. A&P 8424.” Mormon Doctrine, edisi ke-2 [1966], 633. Apa artinya bagi kita masuk ke dalam peristirahatan Tuhan dalam kehidupan ini? Setelah kita meninggal? Bacalah Ibrani 41 dengan lantang dan mintalah siswa untuk menyimak, mencari apa yang Paulus khawatirkan sebagian anggota Gereja akan gagal lakukan. Apa kekhawatiran Paulus? Bahwa sebagian anggota Gereja akan gagal untuk masuk ke dalam peristirahatan Tuhan. Tulislah tulisan suci berikut di papan tulis Ibrani 37–8, 12–15, 18–19; 42–3, 6–7, 11. Mintalah anggota kelas untuk membaca dalam hati ayat-ayat ini mencari apa yang Paulus ajarkan mengenai bagaimana kita dapat masuk ke dalam peristirahatan Tuhan. Imbaulah siswa untuk membacakan Terjemahan Joseph Smith untuk Ibrani 43 dalam Penuntun bagi Tulisan Suci. Setelah waktu yang memadai, mintalah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Menurut Anda apa arti ungkapan “asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula” Ibrani 314? Menurut Anda apa artinya “janganlah keraskan hatimu”? Ibrani 315; 47. Menjaga hati Anda terbuka, bersedia, dan patuh kepada Allah dan perintah-Nya. Apa yang Paulus ajarkan tentang cara memasuki peristirahatan Tuhan? Dari tanggapan siswa, tuliskan asas berikut di papan tulis Jika kita tetap setia kepada Juruselamat dan tidak mengeraskan hati kita, kita akan masuk ke dalam peristirahatan Tuhan. Bagaimana menjaga hati kita terbuka pada tujuan dan rencana Allah bagi kita mempersiapkan kita untuk masuk ke dalam peristirahatan Tuhan? Bagaimana kita dapat diberkati dalam kehidupan ini dengan mengupayakan untuk masuk ke dalam peristirahatan Tuhan? Mintalah siswa untuk merenungkan bagaimana setia kepada Juruselamat dan menjaga hati mereka terbuka kepada-Nya telah membantu mereka menemukan istirahat terlepas dari masalah atau kecemasan yang mungkin mereka alami. Ajaklah beberapa siswa untuk membagikan gagasan mereka kepada anggota kelas. Ajaklah siswa untuk menuliskan dalam jurnal penelaahan tulisan suci mereka apa yang akan mereka lakukan untuk tetap setia kepada Yesus Kristus dan menjaga hati mereka terbuka kepada-Nya.
ibrani 2 1 4